Rabu, 18 Desember 2019

Desain Tawon Mini Rubber Diode New

Berikut ini adalah desain driver tawon mini rubber diode, atau biasa disebut sebagai VBE multiplier atau umum disebut sebagai bias servo. Desain servo masih menggunakan desain kebanyakan yang digunakan, agar lebih familier. Memang sedikit berbeda dengan rubber diode pada tawon mini execlusive, tapi sudah cukup bagus.



Untuk ukuran PCB silakan diatur sendiri karena saya tidak pernah mengukur atau memperhatikan ukuran panjang lebar PCB. Untuk penjelasan teknis saya rasa tidak perlu karena kebanyakan orang ingin menikmati hasil jadinya saja. Bagi yang jual beli silakan bisa dicopy paste, ganti nama, dan lain-lain dan diperjualbelikan bebas. Ini hanya modifikasi saja yang tidak mempunyai hak paten. Setiap desain yang diupload di server mempunyai tanggal dan waktu yang jelas. Catatan : silakan jual beli dengan harga wajar, jangan menarik keuntungan banyak karena sekarang banyak yang sudah cerdas, sekarang untung besuk bangkrut karena konsumen merasa terbodohi oleh harga yang tidak wajar.

Minggu, 15 Desember 2019

Meningkatkan performa amplifier rakitan secara drastis dengan power supply tetap

Bagi yang belum masuk group Tawon Mini Amplifier bisa klik link di bawah ini :
Beberapa tahun yang lalu saya sempat untuk mengupload video hasil tes amplifier tawon mini dengan menggunakan trafo kecil untuk mengangkat beban besar. Bagi yang penasaran bisa melihatnya di link youtube berikut : 
Heboh lagi, trafo 3A, driver tawon mini,crossover 4 way, untuk speaker 18" x 2

Video yang lebih lawas lagi :
Trafo 3a, tes low mid, 2 x 18" ACR Premier 18900, 2 x ACR Classic 1240

Pertanyaanya apakah mungkin? Mustahil, pembodohan, dan sebagainya. Bahkan sempat keluar beberapa statemen pabrikan amplifier dunia akan bangkrut, trafo dengan daya besar akan tidak laku. Ini adalah pemikiran perakit-perakit yang masih belum memperluas pemikirannya, masih berkutat dalam tempurung. Jangan khawatir pabrik trafo masih produksi, amplifier builtup masih  bisa diimport. Artinya jika trafo kecil bisa seperti itu maka dengan trafo lebih besar akan lebih lagi dari itu. Mari kita perjelas, hukum kekekalan energi sampai saat ini tidak bisa dipatahkan, ini jelas. Telinga apakah bisa semua dikatakan sama pendengarannya? Saya rasa tidak. Telinga manusia adalah urusan selera, sedangkan hasil pengukuran dengan alat adalah fix. Statemen saya adalah kita bisa memanipulasi pendengaran manusia dengan memainkan frekuensi-frekuensi tertentu yang terlihat nyaman. Contohnya kita bisa memangkas respon frekuensi tertentu yang tidak perlu didengarkan manusia dan memaksimalkan frekuensi lainnya untuk mendapatkan performance lainnya yang terdengan lebih powerfull. Makanya driver tawon mini menjadi desain pertama yang menggunakan setting trimpot untuk menyesuaikan karakter dominan driver tersebut. Mekanisme ini menggunakan konsep rangkaian filter memanfaatkan resonance yang dikemas dengan pengaturan trimpot. Sebagai dasar teori bisa membuka materi rangkaian RLC, kaitannya dengan frekuensi resonansi dan impedansi. Hasilnya di luar dugaan. Seolah-olah efisiensi menjadi meningkat. Contoh pada saat parade sound system kita memperoleh apresiasi yang bagus dan hasil yang cukup menggembirakan.
Heboh, Driver Tawon Mini Ikut Parade Sound Trafo 5A Tembus SPL Juara 5

Dalam setiap desain tidak terlepas dari ilmu-ilmu lama yang diramu sehingga kita bisa mendesain atau memodifikasi amplifier dengan mudah. Terkait dengan judul kali ini akan saya bagikan konsep untuk memaksimalkan sebuah driver amplifier sehingga performanya akan maksimal. Bagimana caranya? Kita paksa transistor final untuk bekerja lebih dari biasanya. Kompensasi panas bisa kita sesuaikan. Sepintas kerja transistor adalah seperti saklar. Misalkan sebuah saklar kita hubungkan dengan beban yang berat, maka apa yang terjadi? Saklar tersebut akan panas. Bagaimana agar tidak panas? Saklar kita ganti dengan saklar daya besar. Contoh lain ketika saklar kontaknya kotor, dan terhubung dengan beban, apa yang terjadi? Timbul percikan kecil dan saklar akan panas. Nah bagaimana dengan transistor final? Kita bisa mengaturnya agar panas lebih terkendali. Bagimana? Kita buka data teknisnya transistor, kita lihat beberapa parameternya. Contoh data teknis transistor 2SC5200 :

Akan tampak rumit ketika membaca data teknis bagi pemula yang baru mengenal. Beberapa hal yang perlu kita cermati dalam membaca data teknis adalah :
- Tegangan kolektor-base
- Tegangan kolektor emitor
- Tegangan basis emitor (biasa umumnya yang diukur sebagai tegangan bias)
- Arus koletor
- Arus basis (BJT)
- Frekuensi respon (fT)
Masing-masing akan dijelaskan pada artikel berikutnya. Kemudian pembacaan data teknis kita fokuskan pada grafik SOA (Safe Operating Area). Apakah ini? Ini adalah warning batasan untuk memperkerjakan transistor pada batas aman.

Sebetulnya kita bisa memperkerjakan transistor sesuai dengan keinginan (dibatasi oleh kurva karakteristik) dan nantinya akan menetukan class dari amplifier yang didesain. Selanjutnya kita fokus pada karakteristik kelistrikannya.

Beberapa parameter :
Collector current cut off, artinya kondisi dimana arus collector berhenti atau transistor mati, tidak bekerja.
Emitor current cut off, artinya kondisi dimana arus emitor berhenti.
Collector emiter breakdown voltage, artinya kondisi tegangan tembus antara kolektor emitor
DC Curent Gain (hFE), artinya penguatan arus DC transistor (ada batas min dan max, bisa dikerjakan posisi minimal, tengah, atau atas)
Collector emitor saturation voltage, artinya kondisi saturasi atau jenuh atau ambang maksimal, di situ tertulis Ic = 8A, Ib = 0,8A
Base emiter voltage, artinya tegangan maksimum kerja pada basis dan emiter
Transistor frequency, artinya batas maksimum respon frekuensinya, atau kondisi on/off maksimum. kalau dipaksa maka transistor akan saturasi, jenuh, konslet.

Nah dengan memperhatikan beberapa rambu pada data teknis di atas kita bisa memperkerjakan transistor sesuai keinginan dan tentunya aman.  Mode darlinkton atau sziklai sudah umum digunakan sejak lama, maka desain tawon mini kali ini tidak menggunakan model itu. Class lain mensyaratkan wajib menggunakan metode ini, namun untuk class AB kemungkinan baru tawon mini yang menerapkan. Menurut penglihatannya saya. Desain berikut ini sebetulnya sudah terpikirkan beberapa tahun lalu, namun karena saat itu sarana belum memadahi maka sempat tertunda. Jika penerapannya benar maka hasilnya transistor final tidak terlalu panas, transistor pre final juga tidak terbebani, alias tidak panas, transitor final mengeluarkan arus kolektor lebih besar, sehingga amplifier tampak lebih powerfull dari standarnya dengan trafo kecil. Hasil simulasi juga cukup baik dan bisa diterapkan di desain driver class AB lainnya, tetapi lebih maksimal hasilnya jika dengan tawon mini.
 Gambar hanya glukosa saja

Nada atau frekuensi juga berpengaruh terhadap efisiensi daya, benarkah? Anda bisa ujicoba dengan osiloskop berikan input sinyal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi lalu bandingkan titik peak dengan input sinyal sama. Dengan menghilangkan frekuensi-frekuensi tertentu yang tidak dibutuhkan maka tentunya akan meningkatkan efisiensi, dengan range tertentu yang didengar telinga manusia.
Sampai di sini masih menunggu matengnya desain? Ok, sementara konsep .....
Nah ini dia spyshoot tawon mini 2019 :




Rabu, 11 Desember 2019

Bagaimana mengukur efisiensi amplifier?

Banyak beredar model, merk, jenis, class, topologi amplifier yang beredar saat ini. Banyaknya varian tersebut yang dicari adalah efisiensi lalu quality. Apa itu efisiensi? Efisiensi bisa diartikan sebagai seberapa besar kemampuan sebuah amplifier menyalurkan daya ke speaker. Biasanya dijabarkan dengan satuan persen. Sebagai contoh misalkan sebuah amplifier memiliki efisiensi 60% maka jika sebuah power supply yang digunakan untuk mencatu daya amplifier memiliki daya 1000W, maka amplifier tersebut memiliki kemampuan menyalurkan dayanya maksimal sebesar 600W ke tranduser. Efisiensi amplifier berbeda-beda tergantung topologi class amplifier. Bahkan dalam satu class pun terkadang memiliki efisiensi berbeda meskipun selisih sedikit. Kualitas komponen, desain, bahkan model layout juga berpengaruh.


Pada umumnya untuk menunjukkan kemampuan amplifier yang dirakitnya dahsyat, maka cukup menggunakan kata-kata pamungkas "GLER", "HOREG", "CRING", "TANG", "OBENG", dan lain sebagainya. Tapi pernahkan kita mengetahui seberapa besar efisiensinya? Efisiensi tidak cukup didefinisikan dengan kata-kata. Harus menggunakan metode khusus, alat khusus agar besaran yang terukur akurat. Banyak salah kaprah, asumsi penilaian bahwa output amplifier tidak akan melebihi tegangan supply. Pemahaman tegangan supply ini perlu diluruskan agar lebih lurus lagi. Contoh, penggunaan alat ukur yang tepat sesuai dengan besaran yang diukur. Tegangan DC diukur dengan Voltmeter AC akan lain hasilnya dengan menggunakan Voltmeter DC, demikian sebaliknya, nah ini kurang pas, harus sesuai dengan besarannya. Kemudian ada yang mengukur tegangan output amplifier dengan sebuah osiloskop, lalu memperoleh tegangan di atas tegangan supply, dan wah luar biasa, efisiensi lebih dari 100%. Nah ini perlu dikaji ulang, ingat output amplifier adalah amplitudo dengan vasiasi frekuensi tertentu, atau bisa dikatakan mirip seperti tegangan AC, harus diukur dengan alat yang sesuai. Ingat, push pull amplifier yang menggunakan catu daya simetris maka tegangannya terukur dari rail positif dan negatif. Misalnya 32 CT 32 maka akan terukur 64. Jika outputnya terukur 40 (terlihat di atas 32), jangan cukup bangga dulu dan berpikiran dahsyat dulu. Pada topologi push pull amplifier dengan catu daya simetris maka tegangan output amplifier akan terombang-ambing ke rail positif dan negatif melewati ground. Sehingga kasus di atas akan melewati 32 CT/GND 32. Ingat pelajaran matematika graphic absis dan ordinat dan bagaimana membaca angkanya.

Lalu bagaiman efiensi tadi? Bentar tak sarapan dulu...
Nah, sarapan sudah. Masih ingatkah bagaimana menentukan atau mengukur daya amplifier? Saya anggap bahasan ini sudah bisa dipahami, jika lupa bisa membuka lagi buku-buku, google, atau artikel saya sebelumnya.Bisakah mengukur daya power supply? Saya anggap bisa. Anda boleh menggunakan satuan VA atau boleh juga menggunakan Watt. Ingat VA dan Watt tidak sama. Singkatnya VA adalah daya yang tersedia, dan belum terhubung ke perangkat. Sedangkan watt adalah daya yang terukur ketika sudah terhubung dengan beban.
Caranya sederhana untuk mengetahui efisiensi amplifier. Anda cukup mencari daya maksimal sumber kemudian daya maksimal/peak dari amplifier tersebut. Apabila diketahui daya power supply/sumber adalah 1000W, kemudian setelah amplifier dirangkai dayanya terukur maksimal 650W pada beban 8 ohm maka bisa digunakan rumus :

Keterangan :
Eff = Efisiensi
Pout = Daya maksimum/peak output amplifier
Ps = Daya maksimum power supply

Nah ternyata efisiensinya hanya 65%, sebuah efisiensi yang cukup lumayan untuk sebuah amplifier. Mudah bukan? Variasi beban akan menunculkan hasil nilai yang berbeda. Variasi kualitas part juga akan berbeda. Pemilihan part yang high end menjadi utama. Sudah saatnya kita mengukur efisiensi dari amplifier kita, jangan hanya sebuah video rekaman atau bahkan cuma foto saja. Agar kita bisa mengembangkan/menaikkan efisiensi dari amplifier rakitan kita. Bagaimana caranya? Ukur dengan panduan yang tepat.



Senin, 09 September 2019

Bagaimana Menurunkan Tegangan?

Beberapa thread pertanyaan muncul beberapa waktu lalu di kalangan pecinta elektronika, bagaimana sih menurunkan tegangan dari sekian volt ke sekian volt. Sebetulnya banyak trik yang bisa dipakai untuk menurunkan tegangan. Menurunkan kalau hanya sekedar menurunkan saja bisa, bahkan hanya bermodal komponen resistor saja sudah bisa membuatnya. Atau dengan sebuah diode saja bisa menurunkan 0,3-0,7 volt. Di beberapa blog sudah beredar beberapa desain, atau bahkan bisa membuka buku-buku teori dasar elektronika lama sudah di paparkan dengan jelas. Permasalahannya sekarang banyak dari kita yang menginginkan ilmu instant yang siap pakai dan kurang begitu menganggap penting buku. Padahal sebelum ada media sosial seperti sekarang, buku menjadi hal yang penting. Sebelum lanjut ke skema, maka kita ketahui terlebih dahulu kebutuhan kita. Kita menurunkan tegangan ke berapa volt, dan arus yang dibutuhkan?
Ada beberapa trik sederhana dalam memanajemen arus dan tegangan.

1. Rangkaian Pembagi Tegangan
Prinsip ini banyak dipakai di rangkaian-rangkaian kendali elektronik sederhana. Memanfaatkan tegangan drop untuk menghasilkan tegangan yang diinginkan.
Desain rangkaian pembagi tegangan :


Output diukur antara perpotongan resistor dengan grounding (sebetulnya juga bisa antara output dengan Vcc:perhitungan dan rumus lain). Jika rangkaian di atas dihubungkan dengan sumber tegangan 12V maka perhitungan outputnya adalah :
2. Voltage drop zener/tegangan tembus/reverse zener
Dengan menggunakan keunggulan diode zener tersebut kita juga bisa memperoleh tegangan yang kita butuhkan. Bahan yang dibutuhkan cukup sederhana, hanya sebuah resistor sebagai pemikul beban dan dioda zener sebagai regulasinya.


Dalam gambar di atas (tidak benar, secara penerapan karena tegangan 12V dan zener yang dipakai 1N4744 atau 15V). Secara prinsip bahwa tegangan yang masuk akan dipikul oleh resistor sebagai pembatas arus kerja zener (pelindung). Apabila zener mendapatkan tegangan yang melebihi breakdown zener maka tegangan akan dibuang ke massa/ground, dengan catatan arus kerja tidak melebihi arus kerja zener. Jika melebihi maka zener akan short. Dengan memasang zener sesuai dengan tegangan yang diinginkan maka output bisa diregulasi.

3. Memanfaatkan transistor sebagai pengatur arus dan tegangan
Transistor memiliki keunggulan bisa menguatkan arus dan tegangan dengan bantuan beberapa komponen di ataranya resistor, zener, kapasitor.

Rangkaian transistor di atas memanfaatkan kerja transistor, R1k sebagai pemberi bias transistor agar bekerja sekaligus sebagai pembatas arus bias transistor. Semakin kecil nilai resistor akan semakin besar arus bias yang mengalir ke transistor dan arus outputnya akan semakin besar pula. Zener berfungsi sebagai regulasi tegangan outputnya, jika tegangan basis melebihi nilai 1N4744 (15V) maka akan dibuang ke massa. Agar lebih stabil maka diberi kapasitor basis.

4. Memanfaatkan chip siap pakai
Chip siap pakai seperti 78xx/79xx series bisa dimanfaatkan. Penggunaanya juga cukup mudah karena bersifat plug n play sesuai data teknisnya.


Karena data teknisnya chip ini hanya mampu mengeluarkan arus maksimal 1A maka perlu trik lain jika membutuhkan arus yang lebih. Nanti akan dibahas lain waktu.

Catatan:
Semua desain diatas harus memperhatikan rating daya resistansinya untuk bekerja dengan arus yang lebih kuat. Filter kapasitor perlu di pasang di bagian input atau output tegangan, karena saya belum memasang pada skema. Untuk nilai tegangan lainnya bisa mengatur nilai diode zener sesuai dengan kebutuhan. Untuk PSU jenis simetris bisa menggunakan skema sama untuk masing-masing rail.





Kamis, 08 Agustus 2019

Sekilas Kapasitor, Kembali ke Basic

Preambule
Kapasitor tidak asing lagi bagi kalangan pecinta elektronika. Memiliki nama lain kondensator, dengan satuan baku Farad. Sedangkan yang beredar di pasaran menggunakan satuan dibawahnya, mikrofarad, nanofarad, pikofarad. Sifat dasar dari kapasitor adalah penyimpan muatan listrik dengan satuan coulumb. Hubungan antara tegangan dan kapasitas dirumuskan :
 Q = c.v
dengan Q : Muatan listrik (coulumb), c : kapasitas kapasitor (Farad), dan v : tegangan listrik.

Simbol kapasitor :
Dalam aplikasi penggunaan kapasitor difungsikan antara lain sebagai coupling, filter, rangkaian pengatur frekuensi, dan lain sebagianya. Penerapannya bisa dirangkai secara seri atau paralel.
Banyak yang salah kaprah ketika menerapkan fungsi kapasitor dan penggunaan untuk power supply. Kalangan pecinta elektro banyak yang memodifikasi membentuk power supply dengan istilah macam-macam, tandon, toren, drum, dan lain sebagainya. Dengan harapan mendapatkan supply daya yang luar biasa dari modifikasi tersebut. Semua itu kembali ke basic dan sifat dasar dari kapasitor tersebut, semua modifikasi sebetulnya tidak akan melenceng dari basic. Semua sudah jelas tercantum dalam buku-buku nenek moyang elektronika. Kadang beranggapan dalam menyusun kapasitor dengan skema tertentu bisa memperoleh kapasitas yang luar biasa. Berikut ini adalah contoh perhitungan tentang konfigurasi kapasitor dan hubungannya dengan kapasitas dari kapasitor itu sendiri.

Dirangkai seri :
Nilai kapasitas total jika diukur dari titik A-B adalah :

Dengan Cs= kapasitansi seri

Nilai tegangan adalah penjumlahan voltase dari kedua kapasitor :
misalnya masing-masing tertulis 50V maka tegangan total dari titik A-B adalah :
Vtot=Vc1+Vc2
Vtot=50V+50V=100V (titik A-B)

Dirangkai paralel :

Nilai kapasitas total jika diukur dari titik A-B adalah :
Cp=C3+C4 (cukup ditambahkan)
Cp=100uF+100uF
Cp=200uF (inilah alasan kenapa kok ketika membuat power supply kapasitor disusun seperti ini)
Untuk nilai tegangan adalah nilai terkecil dari nilai kapasitor yang tertulis. Maka ketika dalam penyusunan paralel seperti ini diharapkan menggunakan voltase kapasitor yang sama sehingga nilai dari voltasenya sama dengan yang tetulis. Dalam contoh diatas jika nilai voltase C3 dan C4 adalah 50V maka nilai voltase totalnya adalah 50V.

Dirangkai kombinasi 1 :
Dalam rangkaian kombinasi maka diselesaikan bagian paralel terlebih dahulu.
Mencari nilai total C3,C4,C10,C11 :
Cp1=C3+C4+C10+C11
Cp1=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF

Cp2=C6+C7+C8+C9
Cp2=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF

Sehingga skema bisa disederhanakan seperti ini :

Bisa dicari total kapasitansi tiap titik (A-B, atau B-C)
Kapasitas total A-B :
Karena titik B-C nilainya sama maka dapat dihitung seperti di atas.

Dirangkai kombinasi 2 :
Seperti prinsip di atas untuk menyelesaikannya di hitung yang paralel terlebih dahulu. Karena paralel terdiri dari seri maka diselesaikan seri dalam paralel.
C1-C3 sebagai Cs1, C4-C16 sebagai Cs2, C10-C17 sebagai Cs3, C11-C18 sebagai Cs4.

C2-C6 sebagai Cs5, C19-C7 sebagai Cs6, C20-C8 sebagai Cs7, C21-C9 sebagai Cs8.

Dengan rumus di atas maka didapat :
Cs1=50uF, Cs2=50uF, Cs3=50uF, Cs4=50uF

Cs5=50uF, Cs6=50uF, Cs7=50uF, Cs8=50uF.

Sehingga gambar menjadi seperti ini :
Dengan cara sama paralel di atas kaka didapat nilai titik A-B :
CsAB=Cs1+Cs2+Cs3+Cs4
CsAB=50uF+50uF+50uF+50uF
CsAB=200uF

titik B-C karena nilai sama maka juga didapat 200uF.

Dirangkai kombinasi 3 :

Jika seperti gambar di atas bisa diselesaikan paralel lalu diserikan, dan seterusnya.
Cp1=C1+C2+C3+C4
Cp1=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF
Cp2=C5+C6+C7+C8
Cp2=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF

Cp3=C9+C10+C11+C16
Cp3=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF
Cp4=C17+C18+C19+C20
Cp4=100uF+100uF+100uF+100uF=400uF

Sehingga rangkaian menjadi seperti ini :
Dengan cara sama di atas didapat kapasitansi titik A-B=200uF, titik B-C=200uF.

Nah, kita kembali ke sifat dasar dan fungsi kapasitor tersebut. Kapasitor ibarat toren tampungan air, sehingga semakin besar ukuran toren maka akan semakin besar pula mampu menampung air. Maka setelah membaca ini maka Anda nanti akan bisa membuat modifikasi PSU untuk amplifier dengan nama "PSU TOREN". Selamat berkreasi.



Selasa, 30 Juli 2019

SMPS Flyback 500W

SMPS saat sudah menjadi alternatif sebagai catu daya pengganti trafo konvensional yang berat. Keunggulan SMPS adalah transformasi dayanya yang cukup efisien sehingga nampak lebih bertenaga. Keunggulan lainnya adalah untuk memperoleh daya yang setara dengan trafo konvensional maka biayanya lebih murah. Banyak jenis smps yang beredar di pasaran : flyback, sos, half bridge, fullbridge dan lainnya. SMPS flyback saya pilih untuk postingan kali ini karena relatif lebih mudah dalam pembuatannya meskipun dari efisiensi dayanya lebih kecil di banding tipe lainnya. Intinya smps adalah pada PWM dan Trafo. PWM bisa menggunakan berbagai macam rangkaian flip-flop, IC, dan lainnya. PWM yang portable dan compatible dengan system flyback biasanya menggunakan pwm IC ux38xx series. Selain itu bisa menggunakan IC 555 sebagai timer PWMnya. Anda hoby mikrokontroller maka bisa menggunakan mikrokontroller untuk membangun PWM sendiri, ini relatif lebih rumit dan mahal. Pabrikan Gacun, Atello, Hanaya sudah lama menyediakan PWM siap pakai menggunakan IC uc38xx series tersebut.
Di bawah ini adalah desain smps dengan PWM IC uc38xx sebagai jantung osilatornya. Anda bisa mendapatkan IC tersebut di toko-toko terdekat. SMPS ini juga dilengkapi softstart anti ngetrip. Ekstra 12-18V untuk supply kipas, dan supply utama bisa diatur dari 50-70V CT. Sudah banyak bahasan teori tentang model smps tersebut, maka di bawah ini saya sajikan desain saja.

Senin, 18 Maret 2019

Power Amplfier Dengan Final Mosfet

Sobat gratisan, untuk konfigurasi penguat yang dikembangkan adalah model transistor karena relatif murah dan kompak. Saat ini dikembangkan beberapa model transistor, di antaranya adalah :
(Simbolnya silakan cari di blog lain sudah banyak di bahas)

BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT lebih umum dikenal dengan sebutan transistor jenis NPN dan PNP, biasanya diberi merk berdasarkan pabrikan pembuatnya contoh sanken, toshiba, Phillips, Onsemi, dan lain-lain. Pada amplifier lebih ditekankan pada pengaturan arus. Besar kecilnya arus yang mengalir pada kaki CE (kolektor emitor) atau EC (emitor kolektor) ditentukan dengan besar kecilnya arus pada kaki B (basis).

UJT (Unit Juction Transistor)
UJT merupakan jenis transistor yang memiliki 2 basis dan 1 emitor. Banyak diaplikasikan sebagai switch (saklar) otomatis karena mampu dilewati arus besar. Belum ditemukan desain sebagai penguat amplifier, mungkin jalan-jalan saya kurang jauh.

FET (Field Effect Transistor)
FET adalah transistor yang memiliki persambungan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara gerbang (gate) dan kanalnya. Memiliki penguatan arus yang besar dan noise yang minimal, sehingga menyebabkan sistem yang lebih sempurna, efek sampingnya harga lebih mahal sehingga hanya desain tertentu yang menggunakan jenis ini. Fisik mirip transistor biasa dengan kaki G (gate), D (drain), dan S (source). Frekuensi kerjanya cukup tinggi. FET ada jenis kanal P dan kanal N.

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
MOSFET adalah transistor yang memiliki persambungan menggunakan isolator silikon dioksida atau SiO2 di antara gerbang gate dan kanalnya. Seperti layaknya FET memiliki kaki G, D, dan S yang memiliki input impedansi yang sangat tinggi, berarti tidak akan terlalu membebani sistem pengendalinya, noise yang rendah, banyak didesain mampu menguatkan arus yang cukup besar. Penerapannya pada amplifier, RF, power supply switching, dan lain-lain yang menginginkan penguatan tinggi dengan noise rendah. Frekuensi kerjanya sangat tinggi. Jeleknya MOSFET tidak tahan dengan sifat elektrostatis. MOSFET ada jenis kanal P dan kanal N.

IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)
IGBT memiliki input impedance tinggi, pada saat tidak menghantarkan arus tahanan output (Roff) cukup tinggi sehingga meminimalisir arus bocor. Tahanan on (Ron) sangat kecil sehingga tegangan drop kecil. Frekuensi kerja sangat tinggi. Difungsikan sebagai drive motor, stepper drive, power supply model switching, dll. Kelemahan IGBT rentan rusak pada saat standby atau saat tegangan picunya nol. Solusi, kasih tegangan standby (2-12V).

Korelasi dengan judul bisakah untuk amplifier, bisa. Contoh pada amplifier model switching (class D), menggunakan satu pasang atau lebih mosfet, untuk class lainnya contohnya class AB juga bisa menggunakan pasangan mosfet Contoh lainnya menggunakan model quasy amplifier pada class AB dengan mosfet sejenis.
Contoh model quasy mosfet :

Contoh desain quasy mosfet

Untuk jenis mosfetnya silakan pilih yang sesuai, dengan pertimbangan Ciss, Qg, tegangan kerja, dan lain-lain. Tawon mini ada yang memakai desain quasy mosfet dan sudah hampir 3 tahun dari artikel ini terbit digunakan untuk rental hajatan dan tidak ada kendala. Parameter pokoknya adalah bahwa untuk tipe BJT yang dibutuhkan adalah arus bias, sedangkan untuk tipe mosfet adalah tegangan bias. Untuk desain lengkapnya silakan modifikasi driver yang sudah ada. Saya sudah memberikan konfigurasi selanjutnya silakan dikembangkan sendiri. Untuk pemesanan kit yang sudah jadi silakan bisa kontak ke : 087738828882/085643387806

Minggu, 10 Maret 2019

TawonNdas Amplifier

Bagi orang jawa tawon ndas adalah sejenis tawon yang ketika menyengat rasanya seperti dilempar batu. Nama tawon ndas saya gunakan untuk desain ini bukan hanya semata nama saja, tetapi merupakan makna dari suara yang dihasilkan. Desain ini saya menggunakan Opamp sebagai differential amplifiernya karena desain yang sudah-sudah selalu menggunakan transistor. Keuntungannya DCO dapat diminimalisir, bias dapat dibuat lebih seimbang. Kejernihan suara yang lumayan, sensasi HIFI yang cukup memukau. Penambahan transistor buffer/totem menjamin tidak kekurangan arus saat diberi beban lebih. Arus bias final standby mendekati nol (mirip class B), sehingga efisiensi daya lebih terjaga, meski tidak sepenuhnya efisien. Cacat crossover masih bisa terjadi, sehingga dibutuhkan konfigurasi push pull dengan arus bias cukup pada tingkat berikutnya sehingga cacat crossover bisa diminim atau dengan pendekatan class AB. Bisa juga dibuat seperti class A, tetapi rugi panas lebih banyak, tetapi sensasi HIFI lebih mantab. Pengaturannya terletak pada resistor biasnya. Silakan utak atik sendiri. Selebihnya masih sama seperti desain amplifier pada umumnya.
Berikut adalah desainnya.
Both side

Bottom side

Top side

Scheme

Desain saya menggunakan dual opamp tetapi yang digunakan hanya satu, sengaja karena suatu saat nanti bisa dikembangkan menjadi desain lainnya. Gunakan opamp yang berkualitas bagus untuk suara yang memukau. Pada desain jika tidak menemukan bisa alternative TL072, 4558, TL082 dengan kualitas suara yang berbeda-beda.
Setiap desain pasti ada kelemahan, begitu juga desain ini ada satu kelemahan, ini tidak saya beberkan agar nanti bisa ditemukan oleh master-master audio yang mencoba desain ini. Tujuannya agar bagi yang mau belajar, bukan untuk jual beli bisa bereksperimen sehingga menemukan hal-hal luar biasa dari proses pembelajaran tersebut. 
Desain ini tidak saya produksi masal, meskipun demikian sudah saya terapkan pada beberapa amplifier home audio. Namun jika menginginkan kit kit audio desain saya yang siap pakai, bisa Anda kontak person di 087738828882/085643387806.
Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi Anda yang sudah menggunakan kit-kit desain WM Audio baik yang gratisan maupun tidak, terlebih lagi yang dengan ikhlas menjunjung nama kit WM Audio tanpa merubah identitas, saya beri hormat dan salut. trims.

Kamis, 28 Februari 2019

Daya Trafo VS Daya Amplifier?




Beberapa statement muncul, jika ingin memperoleh daya amplifier 1000W maka transistor final harus 10 biji dengan rating daya 100W per channel. Atau ada statement jika ingin daya amplifier 2000W maka trafo harus 20A, 100V dan lain sebagainya,
Berikut saya jabarkan saja sejauh pemahaman saya soal perhitungan daya. OK sederhana

1. Menghitung daya total trafo
Sejauh pemahaman saya ada 2 jenis model trafo, trafo engkel, dan trafo simetris (CT), trafo engkel tegangan keluarannya tunggal alias hanya keluar satu tegangan tertentu misal 0 (baca nol/netral) dan 24 (phase 24V), sedangkan untuk simetris misal 12 CT 12. Lanjut ke perhitungan, misalnya ada trafo dengan tulisan 5A,32V jenis engkel. maka perhitungannya dayanya P = V.I, dengan P=daya maks, V=Tegangan maksimum (dirumuskan Vefektif x 1,414), I=Arus maks (anggap kita percaya tulisan di body trafo), maka P = 32V x 1,414 x 5A = 226,24W.
Jika terdapat trafo simetris misal 32 CT 32, 5A maka perhitungan daya total akan lain, dengan V adalah total dari tegangan rail 32+32=64V, jadi perhitungan daya totalnya adalah P = 64V x 1,414 x 5A = 452,48W, kenapa beda? ya bedalah, secara logika kawatnya 2x, tegangan 2x.

CATATAN :
Perhitungan ini berlaku untuk trafo dengan efisiensi 100%, dan tidak ada rugi-rugi panas, induksi, inti, dll yang hilang. Pada kenyataannya tidak ada trafo dengan efisiensi 100%.

2. Menghitung daya amplifier
Untuk daya amplifier perhitungannya sama dengan daya listrik, hanya saja ada beberapa hal yang mempengaruhi. Pada dasarnya output sebuah amplifier adalah amplitudo berfrekuensi ^_^. Sudah yakinkan jika amplifier menggunakan trafo 20A, 50V akan keluar daya amplifier 1000W lebih?
Konsep input output tetap ada, artinya daya output tidak akan bisa melebihi daya input. Sebagus-bagusnya amplifier daya outputnya tidak akan bisa menyamai daya inputnya. Faktor paling utama dalam penyaluran daya trafo adalah efisiensi dari amplifier itu sendiri. Nah, ini yang nantinya akan memunculkan kelas-kelas amplifier. Kelas A amplifier jangan harap bisa menyalurkan daya 100% dari daya trafo. Bahkan untuk class D tidak akan bisa. Maka paling untama penentu adalah efisiensi dari amplifier itu sendiri.
Pada dasarnya amplifier tidak akan mengeluar daya maksimumnya secara kontinyu. Metode perhitungan ini adalah metode perhitungan secara kontinyu. Untuk menghitung daya maka perlu dicari parameter yang mempengaruhi daya yaitu Arus dan Tegangan.

Peralatan yang dibutuhkan :
* Dummy Load (4,6,8,10, dll ohm)
* CRO/Osiloskop minimal 2 channel (bisa digital/analog)
* Audio Generator/Function Generator

Catatan :
* Sudah bisa mengoperasikan Osiloskop dan Audio Generator

Pertama siapkan beban pada amplifier, yaitu dummy load misal 10 ohm, hubungkan ke output amplifier, siapkan osiloskop dan hubungkan pada output channel 1 dan input amplifier channel 2, lalu siapkan Audio Generator, hubungkan ke input amplifier, setting pada frekuensi 1KHz sinus, frekuensi lain juga bisa, nanti yang trukur adalah maksimumnya pada frekuensi tersebut. 1KHz adalah rata-rata antara 20-20000Hz.
Hidupkan semua perangkat, gain Audio generator posisi minimum, buka volume amplifier maksimum. Lalu perlahan-lahan buka gain Audio Generator, amati pada osiloskop, atur gain Audio Generator sampai sinyal hampir terpotong/clipping, lalu kurangi hingga mulus. Catat berapa amplitudo maksimal dari outputnya. Ini digunakan sebagai dasar perhitungan daya.

Misal terbaca 50V pada osiloskop maka tinggal arusnya, I = (50V x 1.414)/10 ohm = 7,07A
Sehingga daya puncaknya P = (50V x 1.414) x 7,07A = 499,849Watt pada 1KHz kontinyu.

Sekali lagi faktor utama adalah efisiensi dari amplifier itu sendiri, pendukungnya adalah trafo, final transistor, dll. faktor penghambat utama adalah panas!!!. Silakan dikoreksi melalui kolom komentar di bawah.

Driver tawon mini

Smps fbt cocok untuk audio

Selasa, 05 Februari 2019

Produk Rakitan WM Audio

Berikut ini beberapa produk-produk WM Audio lama....
Tidak rapi....
Iseng Saja....


Amplifier tawon mini


Amplifier tawon mini



Mixer 4 channel



Audio crossover


Audio processor


Audio mixer


audio mixer


Crossover 2 ways


Amplifier tawon mini


Amplifier tawon mini


Amplifier tawon mini


Amplifier tawon mini


Amplifier tawon mini


Audio crossover 2/3/4 ways


Amplifier tawon mini

Mau yang rapi???
 Pesan segera ke 087738828882/085643387806