Rabu, 11 Desember 2019

Bagaimana mengukur efisiensi amplifier?

Banyak beredar model, merk, jenis, class, topologi amplifier yang beredar saat ini. Banyaknya varian tersebut yang dicari adalah efisiensi lalu quality. Apa itu efisiensi? Efisiensi bisa diartikan sebagai seberapa besar kemampuan sebuah amplifier menyalurkan daya ke speaker. Biasanya dijabarkan dengan satuan persen. Sebagai contoh misalkan sebuah amplifier memiliki efisiensi 60% maka jika sebuah power supply yang digunakan untuk mencatu daya amplifier memiliki daya 1000W, maka amplifier tersebut memiliki kemampuan menyalurkan dayanya maksimal sebesar 600W ke tranduser. Efisiensi amplifier berbeda-beda tergantung topologi class amplifier. Bahkan dalam satu class pun terkadang memiliki efisiensi berbeda meskipun selisih sedikit. Kualitas komponen, desain, bahkan model layout juga berpengaruh.


Pada umumnya untuk menunjukkan kemampuan amplifier yang dirakitnya dahsyat, maka cukup menggunakan kata-kata pamungkas "GLER", "HOREG", "CRING", "TANG", "OBENG", dan lain sebagainya. Tapi pernahkan kita mengetahui seberapa besar efisiensinya? Efisiensi tidak cukup didefinisikan dengan kata-kata. Harus menggunakan metode khusus, alat khusus agar besaran yang terukur akurat. Banyak salah kaprah, asumsi penilaian bahwa output amplifier tidak akan melebihi tegangan supply. Pemahaman tegangan supply ini perlu diluruskan agar lebih lurus lagi. Contoh, penggunaan alat ukur yang tepat sesuai dengan besaran yang diukur. Tegangan DC diukur dengan Voltmeter AC akan lain hasilnya dengan menggunakan Voltmeter DC, demikian sebaliknya, nah ini kurang pas, harus sesuai dengan besarannya. Kemudian ada yang mengukur tegangan output amplifier dengan sebuah osiloskop, lalu memperoleh tegangan di atas tegangan supply, dan wah luar biasa, efisiensi lebih dari 100%. Nah ini perlu dikaji ulang, ingat output amplifier adalah amplitudo dengan vasiasi frekuensi tertentu, atau bisa dikatakan mirip seperti tegangan AC, harus diukur dengan alat yang sesuai. Ingat, push pull amplifier yang menggunakan catu daya simetris maka tegangannya terukur dari rail positif dan negatif. Misalnya 32 CT 32 maka akan terukur 64. Jika outputnya terukur 40 (terlihat di atas 32), jangan cukup bangga dulu dan berpikiran dahsyat dulu. Pada topologi push pull amplifier dengan catu daya simetris maka tegangan output amplifier akan terombang-ambing ke rail positif dan negatif melewati ground. Sehingga kasus di atas akan melewati 32 CT/GND 32. Ingat pelajaran matematika graphic absis dan ordinat dan bagaimana membaca angkanya.

Lalu bagaiman efiensi tadi? Bentar tak sarapan dulu...
Nah, sarapan sudah. Masih ingatkah bagaimana menentukan atau mengukur daya amplifier? Saya anggap bahasan ini sudah bisa dipahami, jika lupa bisa membuka lagi buku-buku, google, atau artikel saya sebelumnya.Bisakah mengukur daya power supply? Saya anggap bisa. Anda boleh menggunakan satuan VA atau boleh juga menggunakan Watt. Ingat VA dan Watt tidak sama. Singkatnya VA adalah daya yang tersedia, dan belum terhubung ke perangkat. Sedangkan watt adalah daya yang terukur ketika sudah terhubung dengan beban.
Caranya sederhana untuk mengetahui efisiensi amplifier. Anda cukup mencari daya maksimal sumber kemudian daya maksimal/peak dari amplifier tersebut. Apabila diketahui daya power supply/sumber adalah 1000W, kemudian setelah amplifier dirangkai dayanya terukur maksimal 650W pada beban 8 ohm maka bisa digunakan rumus :

Keterangan :
Eff = Efisiensi
Pout = Daya maksimum/peak output amplifier
Ps = Daya maksimum power supply

Nah ternyata efisiensinya hanya 65%, sebuah efisiensi yang cukup lumayan untuk sebuah amplifier. Mudah bukan? Variasi beban akan menunculkan hasil nilai yang berbeda. Variasi kualitas part juga akan berbeda. Pemilihan part yang high end menjadi utama. Sudah saatnya kita mengukur efisiensi dari amplifier kita, jangan hanya sebuah video rekaman atau bahkan cuma foto saja. Agar kita bisa mengembangkan/menaikkan efisiensi dari amplifier rakitan kita. Bagaimana caranya? Ukur dengan panduan yang tepat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar