Senin, 13 November 2023

Modifikasi OCL 400W Bass Booster

OCL 400W adalah salah satu merk driver yang terkenal pada jamannya. Dengan desain yang simple tetapi menyuguhkan suara yang cukup lumayan. Label merk dari desain ini banyak sekali saat ini, ada OCL 400W, OCL Safary, dan lain-lain. Bahkan karakter respon frekuensi yang menghentak cukup menjadi idola. Amplifier ini didesain untuk daya rendah dan menengah, masih tergolong class AB, yang jika beruntung bisa mendapatkan efisiensi daya yang cukup tinggi 60%.

Banyak praktikan yang sudah mencoba mengutak atik mengganti part untuk memperoleh hasil suara yang nyaman (menurutnya). Banyak modifikasi yang sudah dilakukan, tetapi terkadang belum cukup bisa memuaskan telinga.

Berikut ini salah satu modifikasi part yang bisa diaplikasikan apabila dengan desain sekarang yang belum cukup memuaskan telinga. Ada beberapa part yang bisa diganti nilainya agar bisa lebih linear dan efisien (walau sedikit). Linear adalah amplifier bisa langsung mereproduksi besaran sinyal input, dan bisa merespon tanpa mengurangi atau menambah, sehingga diharapkan harmonik pattern rendah, dampaknya THD juga ikut rendah, harapannya. Gampangnya kenaikan volume bisa dirasakan perubahan amplitudonya dengan respon sesuai.


Skema asli OCL 400W

Poin modifikasi partnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini :


Skema modifikasi part

Modifikasi pertama pada bagian input stage, di HPF (high pass filter), untuk mengurangi penguatan pada frekuensi rendah yang tidak terdengar manusia, efeknya bisa membuat speaker bergetar tetapi tidak terdengar suaranya.
Rumus untuk melihat batas bawah HPF :
f = 1/(2 * π * C1 * R2)

Kita set frekuensi HPFnya (fo) menjadi 20Hz. Maka dengan merubah nilai 2 komponen C1 dan R2 kita tentukan menjadi 33k.

C1 = 1/(2 * π * fo * R2)

C1 = 1/(2 * 3.14 * 20Hz * 33k)

C1 = 0,24µF=240nF atau dengan nilai mendekati 220nF.

Kemudian fokus pada titik potong frekuensi HPF di negatif feedback kurang lebih separuh HPF input. Kita tentukan frekuensinya separuh dari HPF input yaitu fo=10Hz. Komponen yang berpengaruh C4, R9, dan R10.

C4 = 1/(2 * π * fo * (R9+R10))

C4 = 1/(2 * π * 10Hz * (220+100))

C4 = 48,25µF = Gunakan 37µF.

Kemudian beralih ke bagian bootstrap, komponen yang berpengaruh R11, R12, dan C6. Untuk frekuensi HPF bootstrapnya ditentukan separuh dari frekuensi HPF negatif feedback, yaitu 5Hz.

C6 = 1/(2 * π * fo * (R11||R12))

R11(4k7) paralel R12(4k7) = 2k35

C6 = 1/(2 * 3.14 * 5Hz * 2k35)

C6 = 13,6µF = Gunakan 10uF.

Kemudian untuk nilai resistor pembatas arus bias basis bisa dihilangkan agar arus bias ke transistor final bisa lebih tinggi. Pada D1 Z24V bisa diparalel dengan kapasitor elektrolit 100uF/50V agar tegangan supply bias transistor differensial lebih stabil.
Tambahan untuk menignkatkan slew rate bisa mengecilkan nilai kapasitor slew rate dari 100pF menjadi 56pF atau 47pF dengan melihat fT transistor (gunakan fT yang tinggi), dampaknya nada frekuensi tinggi bisa lebih jelas dan detail.
Untuk transistor bisa menggunakan tipe audio berkualitas, seperti 2N5401, MJE340, TIP41/42, atau C4793/A1837, dan lain sebagainya. Dengan modifikasi di atas diharapkan bisa menghasilkan suara yang cukup lumayan bagus, dengan efisiensi yang meningkat dan linearitas yang tinggi.
Dari perhitungan di atas apabila dirasa rumit, maka nanti akan saya buatkan aplikasi di smartphone yang bisa digunakan untuk membantu perhitungan. Salam..











Gambar OCL 400W yang sudah dimodifikasi...hehe


Selasa, 07 November 2023

Cara Membuat Crossover Pasif

Seperti halnya crossover aktif, crossover pasif juga menu wajib jika ingin membuat sound system profesional. Selain juga meminimalisir kerusakan speaker dari amplifier dan kesalahan pemilihan titik potong crossofer juga hal tersebut sangat menentukan kualitas hasil suara yang dihasilkan.

Komponen utama crossover pasif adalah unsur induktif, unsur kapasitif, unsur resistif. Unsur induktif difungsikan sebagai tapis frekuensi tinggi, sehingga frekuensi untuk nada-nada tinggi bisa dihilangkan. Unsur kapasitif bisa difungsikan sebagai tapis frekuensi rendah maupun frekuensi tinggi. Sedangkan unsur resistif bisa difungsikan untuk membatasi amplitudo sinyal audio, agar komponen speaker atau yang lainnya relatif aman.

Unsur induktif sendiri terbuat dari kumparan atau lilitan, dengan satuan H (henry), hanya saja yang digunakan adalah orde uH (mikro henry) sampai mH (mili henry). Semakin besar nilai induktansinya semakin bisa menapis frekuensi tinggi. Inti induktor bisa menggunakan inti udara (boros kawat, lebih linear), inti ferit (irit kawat, kurang linear).

Unsur kapasitif sendiri biasanya yang dipakai adalah kapasitor dengan kualitas audio tinggi atau yang cocok dengan audio, karena beberapa kapasitor tidak cocok sebagai kompling audio. Jika disusun seri dengan speaker, maka akan berfungsi untuk menapis frekuensi rendah, jadi hanya frekuensi menengah dan tinggi saja yang terdengar, semakin kecil nilai kapasitor maka akan semakin tinggi titik potongnya dan semakin memotong frekuensi rendahnya. Jika disusun paralel dengan speaker maka akan berfungsi untuk memotong frekuensi tinggi atau hanya frekuensi menengah dan rendah saja yang terdengar. Sedangkan unsur resistif disini dipergunakan untuk membatasi amplitudo arus atau tegangan yang diterima speaker. Biasanya dipakai untuk crossover high, atau speaker tweeter.


Contoh sederhana untuk membuat crossover middle, bisa menggunakan unsur induktif dan kapasitif :


Dari skema di atas L1 akan mempengaruhi pemotongan frekuensi tinggi, semakin besar nilai induktansi, maka akan semakin terpotong ke kiri dari frekuensi. Nilai C1 akan mempengaruhi pemotongan frekuensi rendah, semakin kecil nilai kapasitansi maka frekuensi rendah akan semakin terpotong ke kanan.

Contoh sederhana untuk membuat crossover high, bisa menggunakan unsur resistif, induktif, dan kapasitif :

Nilai C1 akan mempengaruhi pemotongan frekuensi rendah menengah, semakin kecil nilai kapasitor akan semakin mengarah ke tinggi pemotongannya. Induktor L1 akan menyimpan muatan listrik dan akan membuang tegangan berlebih yang melewati coil tweeter, selain itu juga sebagai cadangan energi agar tweeter tidak terkesan lemah, juga memproteksi dari frekuensi tinggi yang berlebih, semakin besar induktansi akan semakin memfilter frekuensi. Nilai C2 dan R1 sebagai penyeimbang dan pembatas arus yang lewat sehingga coil akan aman.

Untuk nilai masing-masing unsur atau komponen bervariasi, tergantung jenis, merk, daya speaker, jenis box speaker. Tidak bisa berpatokan 1 nilai universal dalam merakit crossover. Untuk akurasi memang diperlukan peralatan khusus agar hasilnya bagus, tidak bisa sembarangan karena hasilnya bisa jadi mengecewakan. Maka terkadang perakit tidak menyesuaikan dengan karakter speaker, hanya asal memberikan nilai, dan terjadi suara volume kecil enak, suara besar hancur. Beda skema crossover juga tentunya beda nilai. Jadi tidak sepenuhnya tepat jika asal merakit dengan tanpa penyesuaian. Beda speaker beda nilai, beda box speaker sama akan beda nilai juga. Jadi sesuaikan jika ingin hasil yang maksimal

Contoh penerapan :



Kit Crossover Aktif 2/3 Way Terbaru Laris

Crossover aktif saat ini memang sudah tidak asing lagi dengan banyaknya produsen kit yang membuatnya. Kit crossover adalah rangkaian filter yang berfungsi membagi atau memilah range frekuensi nada dari rentang 20Hz sampai dengan 20KHz (idealnya) karena rentang pendengaran manusia toleransi di area tersebut.

Parameter yang sering dicari dalam sebuah alat crossover adalah slope dengan satuan oktaf, contoh 6dB/oktaf, 12dB/oktaf dan lain-lain. Oktaf sendiri adalah kemiringan frekuensi titik potongnya. Semakin tinggi kemiringan tentunya akan semakin tegak dan tinggi titik potongnya sehingga frekuensi benar-benar terpotong sempurna.

Di pasaran banyak model dan merk kit crossover yang menawarkan kelebihan-kelebihan masing-masing. Di bawah ini adalah kit crossover yang paling laris 2023 di WM Audio dengan desain frekuensi terpisah, mulai dari nada rendah 25-250Hz, nada menengah dari 200-1000Hz, dan nada tinggi 1000-16000Hz, dengan pemilihan output akan dimainkan 2 way ataupun 3 way.

Beberapa hal yang menentukan kualitas dan akurasi output sound system adalah, resonansi speaker dengan box, respon frekuensi dari amplifier, ketepatan pemilihan titik potong frekuensi dengan resonansi box speaker, respon frekuensi speaker, dan penghantar.



Kit ini dijual dengan harga 100.000, dengan kualitas komponen standar, untuk opamp menggunakan original.

demo tes sederhana :