Senin, 18 Maret 2019

Power Amplfier Dengan Final Mosfet

Sobat gratisan, untuk konfigurasi penguat yang dikembangkan adalah model transistor karena relatif murah dan kompak. Saat ini dikembangkan beberapa model transistor, di antaranya adalah :
(Simbolnya silakan cari di blog lain sudah banyak di bahas)

BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT lebih umum dikenal dengan sebutan transistor jenis NPN dan PNP, biasanya diberi merk berdasarkan pabrikan pembuatnya contoh sanken, toshiba, Phillips, Onsemi, dan lain-lain. Pada amplifier lebih ditekankan pada pengaturan arus. Besar kecilnya arus yang mengalir pada kaki CE (kolektor emitor) atau EC (emitor kolektor) ditentukan dengan besar kecilnya arus pada kaki B (basis).

UJT (Unit Juction Transistor)
UJT merupakan jenis transistor yang memiliki 2 basis dan 1 emitor. Banyak diaplikasikan sebagai switch (saklar) otomatis karena mampu dilewati arus besar. Belum ditemukan desain sebagai penguat amplifier, mungkin jalan-jalan saya kurang jauh.

FET (Field Effect Transistor)
FET adalah transistor yang memiliki persambungan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara gerbang (gate) dan kanalnya. Memiliki penguatan arus yang besar dan noise yang minimal, sehingga menyebabkan sistem yang lebih sempurna, efek sampingnya harga lebih mahal sehingga hanya desain tertentu yang menggunakan jenis ini. Fisik mirip transistor biasa dengan kaki G (gate), D (drain), dan S (source). Frekuensi kerjanya cukup tinggi. FET ada jenis kanal P dan kanal N.

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
MOSFET adalah transistor yang memiliki persambungan menggunakan isolator silikon dioksida atau SiO2 di antara gerbang gate dan kanalnya. Seperti layaknya FET memiliki kaki G, D, dan S yang memiliki input impedansi yang sangat tinggi, berarti tidak akan terlalu membebani sistem pengendalinya, noise yang rendah, banyak didesain mampu menguatkan arus yang cukup besar. Penerapannya pada amplifier, RF, power supply switching, dan lain-lain yang menginginkan penguatan tinggi dengan noise rendah. Frekuensi kerjanya sangat tinggi. Jeleknya MOSFET tidak tahan dengan sifat elektrostatis. MOSFET ada jenis kanal P dan kanal N.

IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)
IGBT memiliki input impedance tinggi, pada saat tidak menghantarkan arus tahanan output (Roff) cukup tinggi sehingga meminimalisir arus bocor. Tahanan on (Ron) sangat kecil sehingga tegangan drop kecil. Frekuensi kerja sangat tinggi. Difungsikan sebagai drive motor, stepper drive, power supply model switching, dll. Kelemahan IGBT rentan rusak pada saat standby atau saat tegangan picunya nol. Solusi, kasih tegangan standby (2-12V).

Korelasi dengan judul bisakah untuk amplifier, bisa. Contoh pada amplifier model switching (class D), menggunakan satu pasang atau lebih mosfet, untuk class lainnya contohnya class AB juga bisa menggunakan pasangan mosfet Contoh lainnya menggunakan model quasy amplifier pada class AB dengan mosfet sejenis.
Contoh model quasy mosfet :

Contoh desain quasy mosfet

Untuk jenis mosfetnya silakan pilih yang sesuai, dengan pertimbangan Ciss, Qg, tegangan kerja, dan lain-lain. Tawon mini ada yang memakai desain quasy mosfet dan sudah hampir 3 tahun dari artikel ini terbit digunakan untuk rental hajatan dan tidak ada kendala. Parameter pokoknya adalah bahwa untuk tipe BJT yang dibutuhkan adalah arus bias, sedangkan untuk tipe mosfet adalah tegangan bias. Untuk desain lengkapnya silakan modifikasi driver yang sudah ada. Saya sudah memberikan konfigurasi selanjutnya silakan dikembangkan sendiri. Untuk pemesanan kit yang sudah jadi silakan bisa kontak ke : 087738828882/085643387806

Minggu, 10 Maret 2019

TawonNdas Amplifier

Bagi orang jawa tawon ndas adalah sejenis tawon yang ketika menyengat rasanya seperti dilempar batu. Nama tawon ndas saya gunakan untuk desain ini bukan hanya semata nama saja, tetapi merupakan makna dari suara yang dihasilkan. Desain ini saya menggunakan Opamp sebagai differential amplifiernya karena desain yang sudah-sudah selalu menggunakan transistor. Keuntungannya DCO dapat diminimalisir, bias dapat dibuat lebih seimbang. Kejernihan suara yang lumayan, sensasi HIFI yang cukup memukau. Penambahan transistor buffer/totem menjamin tidak kekurangan arus saat diberi beban lebih. Arus bias final standby mendekati nol (mirip class B), sehingga efisiensi daya lebih terjaga, meski tidak sepenuhnya efisien. Cacat crossover masih bisa terjadi, sehingga dibutuhkan konfigurasi push pull dengan arus bias cukup pada tingkat berikutnya sehingga cacat crossover bisa diminim atau dengan pendekatan class AB. Bisa juga dibuat seperti class A, tetapi rugi panas lebih banyak, tetapi sensasi HIFI lebih mantab. Pengaturannya terletak pada resistor biasnya. Silakan utak atik sendiri. Selebihnya masih sama seperti desain amplifier pada umumnya.
Berikut adalah desainnya.
Both side

Bottom side

Top side

Scheme

Desain saya menggunakan dual opamp tetapi yang digunakan hanya satu, sengaja karena suatu saat nanti bisa dikembangkan menjadi desain lainnya. Gunakan opamp yang berkualitas bagus untuk suara yang memukau. Pada desain jika tidak menemukan bisa alternative TL072, 4558, TL082 dengan kualitas suara yang berbeda-beda.
Setiap desain pasti ada kelemahan, begitu juga desain ini ada satu kelemahan, ini tidak saya beberkan agar nanti bisa ditemukan oleh master-master audio yang mencoba desain ini. Tujuannya agar bagi yang mau belajar, bukan untuk jual beli bisa bereksperimen sehingga menemukan hal-hal luar biasa dari proses pembelajaran tersebut. 
Desain ini tidak saya produksi masal, meskipun demikian sudah saya terapkan pada beberapa amplifier home audio. Namun jika menginginkan kit kit audio desain saya yang siap pakai, bisa Anda kontak person di 087738828882/085643387806.
Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi Anda yang sudah menggunakan kit-kit desain WM Audio baik yang gratisan maupun tidak, terlebih lagi yang dengan ikhlas menjunjung nama kit WM Audio tanpa merubah identitas, saya beri hormat dan salut. trims.