Rabu, 15 Agustus 2018

BTL VS OCL, mana yang lebih bagus?


Menginginkan performa power amplifier yang dahsyat adalah keinginan kebanyakan penikmat amplifier. Terlebih jika memenuhi tuntutan SPL apalagi SQL yang bagus. Terkadang berbagai metode modifikasi sering dilakukan dengan tujuan agar performa sebuah desain amplifier meningkat.
Di pasaran sudah banyak beredar berbagai model driver amplifier dengan berbagai nama yang saya tidak banyak hapal. Masing-masing desain memiliki penikmat sendiri-sendiri layaknya partai politik. Bahkan para penikmat/penggemar itu sendiri rela beradu argumen tentang manakah yang lebih bagus di berbagai forum jejaring sosial. Driver ini lebih baik daripada itu, driver itu lebih dahsyat daripada driver sono, dan lain-lain.

Kembali ke topik judul, kenapa kok diambil judul "BTL VS OCL, mana yang lebih bagus?", tentunya karena saya sering menjumpai postingan di beberapa jejaring sosial ada rekan yang menanyakan tentang perbandingan hal tersebut. Sebelumnya kita pahami bersama tentang istilah tersebut.

BTL adalah singkatan dari Bridge Transformer Less, ada lagi yang menyebutkan sebagai Bridge-Tied Load yaitu system power amplifier yang menerapkan system jembatan dengan tanpa peran transformer/trafo impedansi pada outputnya.


Ilustrasi BTL :
Jika pada dua buah penghantar yang pada masing-masingnya terdapat tegangan AC sebesar Va terhadap ground (CT/Nol) sedangkan di sisi lain juga terdapat tegangan AC sama tetapi saling berlawanan fasa 180 derajat, maka besar tegangan AC di antara kedua penghantar itu adalah sebesar 2Va.

Jika pada penghantar 1 terdapat tegangan ac sebesar 10V terhadap ground (CT/Nol), dan pada penghantar 2 juga ada tegangan AC sebesar 10V terhadap ground tetapi berlawanan fasa dengan tegangan pada penghantar 1, maka di antara penghantar 1 dan penghantar 2 terdapat tegangan AC 20V.


Bagaimana dengan OCL? Nah ini yang sering terjadi salah kaprah pemahaman. Kita ambil perumpamaan saja sebuah sepeda motor merk A speksifikasinya standar bawaan pabrik kemudian untuk meningkatkan performanya maka dilakukan modifikasi dengan penggantian system pengapian dan upgrade kapasitas mesin, sehingga menghasilkan performa lebih baik daripada standar. Nah OCL itu adalah motor standar pabrik, sedangkan BTL itu adalah motor setelah modifikasi. Nah maka jika itu dilakukan komparasi/perbandingan maka kurang tepat, karena OCL lebih mengarah pada SYSTEM, sedangkan BTL lebih mengarah ke METODE. Membandingkan SYSTEM dengan METODE kurang tepat. System OCL bisa ditingkatkan performanya dengan metode BTL. Maka seharuskan kedua hal tersebut tidak dibandingkan. Lebih tepat membandingkan antara OCL dengan OTL, atau sama-sama OCL tetapi dengan system berbeda, atau bisa dengan beda class, system OCL Class A dengan system OCL Class B maka boleh dibandingkan dan lebih masuk akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar