Meskipun saya bukan pakar amplifier, dan juga konsentrasi pada class D, ternyata banyak inbox yang mengeluhkan ketika merangkai power amplifier switching/class D ketika di on kan tidak langsung start. Harus dipancing dengan sinyal input yang cukup tinggi. mengingat topologi class D yang menjadi ciri khasnya harus main volume maksimal agar suaranya bisa lepas. Ini tentunya karena desain amplifier yang non linear tidak seperti class AB yang bisa lebih linear. Sebetulnya jika supply arus biasnya cukup maka amplifier jenis ini juga lebih mudah untuk start.
Desain amplifier ini memang lain daripada yang lain karena beberapa pertimbangan mungkin, harus menggunakan catu daya dobel, 1 catu simetris untuk supply utama, 2 catu bias 12V untuk mengaktifkan PWM, inverting (pembalik), dll.
Masalah ketika kita menggunakan part yang kurang baik terutama komponen aktifnya, maka ini akan berpengaruh pada hasil akhirnya. Maka ketika kita merakit class D usahakan gunakan part yang berkualitas agar hasil akhirnya juga berkualitas.
Berikut ini adalah salah satu trik yang diterapkan untuk mengatasi serak atau susah start pada class D. Modifikasinya cukup mudah dengan menambah regulator tegangan bias yang diambil dari supply utama yaitu menambah arus dan tegangan bias pada bagian bootstrap dan prefilter LPF tersebut. Biasanya pada IC IRS2110 atau yang lainnya pada pin 6, dan 5. Berikut gambar modifikasinya :
Point modifikasi hanya penambahan resistor dan dioda zener saja. Dioda zener harus maksimal 12V tidak boleh lebih untuk keamanan IC. Karena hanya bersifat tambahan bias maka sesuaikan nilai resistor dari 20K-100K dengan tegangan positif supply utama. Jika panas maka gunakan resistor dengan daya 1-2W, jangan lebih agar IRS tidak menerima arus berlebihan (panas). Dengan begitu maka amplifier class D standar akan mudah ontuk on tanpa harus dipacing dengan sinyal input besar.
Gambar hanya pemanis (crew WM Audio ^_-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar