Senin, 19 Agustus 2024

Soal Topologi Amplifier dan Efisiensi

 

Assalamualaykum wr.wb. Saya bukan pakar audio. Saya bukan pakar elektronik apalagi teknisi. Tulisan ini muncul karena belum banyak pembahasan mengenai topik di judul sehingga perlunya sedikit berbagi agar tidak mudah tersesat.

Oke, menurut referensi yang sudah saya baca, audio amplifier adalah perangkat yang bisa meningkatkan level amplitudo dari frekuensi audio, jadi menurut saya audio amplifier seharusnya hanya meningkatkan level dari amplitudo frekuensi audio saja, di luar itu tidak perlu sehingga bisa sedikit mengurangi pemborosan daya, sehingga efisiensi daya meningkat.

Audio amplifier yang baik memang harus bisa menguatkan amplitudo frekuensi dari sumber sinyal tanpa ada tambahan atau penguatan sinyal lolos lainnya, misalkan jika input sinyal berfrekuensi 1 KHz maka outputnya juga yang muncul adalah 1 KHz dengan amplitudo yang lebih tinggi.

Gambar sumber sinyal

Gambar output sinyal

Jika output yang muncul adalah 1 KHz tetapi juga dibarengi dengan naiknya amplitudo frekuensi di sekitar 1 KHz maka yang muncul adalah harmonik pattern. Apa itu harmonik pattern? Yaitu frekuensi yang tidak diinginkan muncul atau ikut dikuatkan di sekitar frekuensi asli yang dikuatkan sehinggal hal ini akan mempengaruhi harmonic distortion (frekuensi kotoran yang ikut terbawa) . Semakin banyak harmonic pattern akan semakin besar pula harmonic distortion. Sehingga jika ditotal jumlahnya maka akan menjadi istilah Total Harmonic Distortions (THD). Tentunya THD ideal adalah yang mendekati nol (0).
Sinyal dengan harmonic pattern

Sinyal ideal

Nah apa hubungan THD dengan efisiensi? Seperti pada artikel sebelumnya bahwa efisiensi amplifier adalah kemampuan menyalurkan daya sumber amplifier ke output tranduser dalam satuan persen (%). Semakin tinggi nilai persentase maka akan semakin tinggi pula efisiensi dan semakin baik menyalurkan daya ke tranduser. Harmonic pattern yang muncul tentunya akan membebani kerja sistem amplifier walau kecil. Semakin banyak harmonic pattern maka beban amplifier akan juga akan semakin banyak. Beban di sini tentunya akan menguras daya power supply. Alhasil daya terkurangi, maka daya sumber turun lalu apa yang terjadi? Maka daya yang disalurkan akan berkurang. Otomatis efisiensi amplifier juga akan menurun.

Selanjutnya adalah soal topologi Amplifier. Topologi ini adalah istilah dalam merancang bangun sebuah sistem amplifier yang di dalamnya terdiri dari penggunaan skema, penggunaan part, penggunaan nilai part, sampai pada peracangan PCB sehingga membentuk satu kesatuan sistem amplifier. Apakah berpengaruh pada efisiensi? Jelas akan berpengaruh. Contoh sederhana, pada sistem amplifier yang menggunakan komponen aktif IC terdapat resistor shunt yang berfungsi memikul beban saat digunakan pada regulasi diode zener, penggunaan nilai resistor shunt yang berbeda akan berpengaruh pada supply IC tersebut, alhasil kerjanya akan berbeda walau selisih kecil, ingat walau selisih 1 nilai, maka bisa dikatakan berbeda angka 1 dan angka 2 ditakdirkan berbeda nilai. Itu dari pemilihan part yang berbeda, lalu skema beda, komponen beda, dan lain-lain maka efisiensi juga akan berbeda.



Selanjutnya mengenai class amplifier. Apa itu class? Adalah pembeda dari desain, topologi, dan efiesiensi dari rancangan sebuah amplifier. Satu hal yang dicari dari munculnya berbagai class amplifier salah satunya adalah soal efisiensi, yaitu bagaimana mencari efisiensi tertinggi tanpa mengorbankan qualitas suara. Maka muncullah berbagai class amplifier A, B, AB, C, D, dan lain-lain. Sebagai ilustrasi mudah, mulanya muncul class A yang menghasilkan kualitas suara yang lumayan natural, alami, dan merdu katanya. Namun di balik itu panas yang dihasilnya berlebihan karena arus bias standby harus besar, alhasil daya yang dihasilkan sedikit karena hilang salah satunya di panas. Kemudian ahli merancang class B, dengan arus bias naik saat ada sinyal input sehingga panas berkurang, hasilnya efisiensi meningkat 2x lipat kira-kira. Namun terdapat penurunan kualitas yaitu cacat harmonik. Merasa kurang puas, ahli merancang gabungan antara A dan B, maka jadilah  class AB, dengan mengusung keunggulan masing-masing kedua class. Namun efisiensinya sedikit lebih turun. Merasa kurang lalu muncul class-class lainnya, begitu seterusnya. Poinnya adalah apakah class mempengaruhi efisiensi? Jelas berpengaruh. Untuk mencari efisiensi sebetulnya mudah, cukup dicari daya power supply maksimum, kemudian dicari daya output amplifier maksimum juga. Kemudian daya output dibagi daya power supply dikalikan dengan 100%. Bukan daya input dikurangi daya output. Tentunya jika ingin mendapatkan hasil valid maka bukan dikira-kira seperti menghitung jumlah transistor final. Komparasi atau perbandingannya bisa terlihat pada power supply dan beban yang sama, maka akan jelas terlihat. Tentunya menggunakan parameter ukur baku, bukan ukur telinga. Konsep ilmiah harus bisa dibuktikan juga dengan cara ilmiah, bukan kira-kira, atau perasaan. Sekian. Wassalam.

Rabu, 13 Maret 2024

Mini Amplifier 45W Dengan Tone Control Low Noise

Mini amplifier untuk home audio versi murah meriah akhirnya selesai. Desain menggunakan komponen yang mudah diperoleh di pasaran. Dilengkapi dengan tone control 3 band, akan mempermudah dalam pengaturan nada. Simpel menggunakan supply non simetris 12-18Vac, tergantung transistor final yang dipakai. Desain sudah include power supply sehingga tinggal disambung ke trafo. Mampu menghandel speaker dengan diameter coil 12" ke bawah.




PCB ini sudah final dan tidak ada istilah jebakan, sudah diujicoba dan berfungsi dengan baik. Ddimensi PCB silakan untuk ditentukan sendiri dengan catatan trasistor, potensiometer bisa masuk. Pemasangan hendaknya untuk memberikan grounding dengan plat atau kabel pada body potensiometer untuk menghilangkan dengung. Selamat mencoba.




Senin, 15 Januari 2024

Skema Lampu Otomatis Dengan Sensor LDR Versi WM Audio

 Konsep penerangan atau lampu otomatis dengan sensor tentunya sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desain-desain skema juga tentunya sudah banyak beredar di media internet. Namun dengan banyaknya variasi skema tentunya ada kurang lebihnya. Juga sekarang banyak pabrikan yang membuat dengan fitur bagus dengan harga yang murah. Tentunya menjadi tantangan bagi kalangan bisnis lokal agar bisa membuat produk dengan fitur lebih baik dan harga murah.

Lampu otomatis karena bekerja 24 jam nonstop maka diharapkan tidak terpengaruh dengan suhu, cuaca, dan stabil terhadap naik turunnya sumber. Masalah ini kadang timbul sehingga bisa mengganggu akurasi dari kerja lampu otomatis. Kemudian diharapkan konsumsi arus dari rangkaian tersebut kecil sehingga meminimkan penggunaan daya listrik sehingga pajak listrik kecil. Prinsip kerja umum adalah ketika ada sinar matahari maka sensor akan menggerakkan relay untuk mematikan lampu, sebaliknya ketika sinar matahari tidak ada maka lampu akan otomatis menyala, umumnya dipergunakan di jalan-jalan raya ataupun penerangan rumah.

berikut saya desainkan rangkaian lampu otomatis yang sumber daya rangkaian langsung dari listrik 180-240V dengan tingkat kesetabilan tinggi serta konsumsi arus yang kecil. Kemudian sensitifitas dan akurasi lebih tinggi sehingga diharapkan lebih stabil terhadap cuaca.

Gambar skematik

Beberapa part penting yang belum ada di beberapa skema yang beredar :
Resistor 560 seri dengan trimpot 10k, ini berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir ke trimpot, beberapa variasi tegangan supply tanpa menggunakan resistor tersebut bisa membakar trimpot.
Resistor pull up 10k, berguna untuk memberikan tambahan arus bias basis transistor C828 agar bisa bekerja lebih sensitif.
Resistor pull down 10k, bergunan untuk membuang arus lebih yang bisa memicu transistor aktif tanpa sebab.
Rnagkaian penurun tegangan dari 220V ke 12V, ini sudah teruji di rangkaian-rangkaian smps versi WM Audio dan terbukti stabil.

Gambar bottom PCB

Gambar top PCB

Gambar atas bawah

Desain di atas dirancang tanpa menggunakan trafo step down untuk mengkonversi dari 220V ke tegangan kerja rangkaian 12V, maka hati-hati ketika ujicoba. kemudian untuk kestabilan, bisa menggunakan part original atau versi bagus. Sensitivitas bisa diatur dengan trimpot. Kemudian beban daya lampu mengikuti daya maksimum kontak relay, desain di atas menggunakan relay tipe 12V dengan daya kontak maksimum 10A. Pergunakan tipe lain jika menginginkan daya lebih.